kilkennybookcentre.com – Pada pertemuan puncak di Bahrain, Liga Arab yang beranggotakan 22 negara mengajukan seruan untuk “perlindungan internasional dan pasukan penjaga perdamaian PBB di wilayah pendudukan Palestina” sampai tercapainya solusi dua negara. Namun, Amerika Serikat (AS) menyatakan kekhawatiran bahwa pasukan tersebut dapat mengganggu upaya Israel dalam mengalahkan Hamas, meskipun tidak menolak usulan tersebut secara tegas.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel, menyatakan bahwa penambahan pasukan keamanan tambahan berpotensi mengganggu misi Israel untuk mengalahkan Hamas. Dia juga menyampaikan bahwa AS belum memiliki “penilaian konklusif” terhadap pernyataan KTT tersebut dan menyarankan bahwa kehadiran pasukan militer akan lebih diterima setelah gencatan senjata diberlakukan.
Patel menekankan bahwa AS berfokus untuk mencapai penyelesaian konflik tersebut dan bahwa banyak mitra baik di dalam maupun di luar dunia Arab memiliki keprihatinan yang sama dan kemauan yang sama untuk berperan konstruktif saat kondisi memungkinkan.
Sebagai pendukung utama Israel, AS tetap kritis terhadap operasi militer negar tersebut karena jumlah korban sipil yang besar. Presiden Joe Biden telah menyatakan bahwa AS tidak akan mengirimkan pasukan ke konflik tersebut.
Liga Arab pada Kamis (16/5/2024) menyerukan kehadiran pasukan penjaga perdamaian PBB di wilayah Palestina, dalam konteks perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung di Gaza.
Deklarasi Manama yang dikeluarkan oleh blok beranggotakan 22 negara tersebut juga menyerukan agar semua faksi Palestina bergabung di bawah naungan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), yang dipimpin oleh gerakan Fatah, dan menegaskan bahwa PLO adalah satu-satunya wakil sah rakyat Palestina.
Mereka juga menyerukan gencatan senjata “segera” di Gaza dan menghentikan pengungsian paksa di wilayah Palestina. Deklarasi tersebut menuntut gencatan senjata segera dan permanen di Gaza, penghentian semua upaya pengungsian paksa, diakhirinya segala bentuk pengepungan, dan memastikan akses penuh dan berkelanjutan terhadap bantuan.
Liga Arab juga mengutuk serangan terhadap kapal komersial, menyatakan bahwa tindakan tersebut mengancam kebebasan navigasi, perdagangan internasional, dan kepentingan global. Mereka menegaskan komitmen untuk menjamin kebebasan navigasi di Laut Merah dan wilayah sekitarnya.
Raja Bahrain, Hamad bin Isa Al-Khalifa, membuka pertemuan puncak dengan mendesak agar diadakan konferensi internasional untuk perdamaian di Timur Tengah. Dia juga menegaskan dukungan Bahrain terhadap pengakuan penuh negara Palestina dan keanggotaannya di PBB, serta menekankan pentingnya pembentukan negara Palestina bagi kestabilan regional.