kilkennybookcentre.com – Longsor yang melanda Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) di kilometer 64 arah Cigombong-Parungkuda pada Rabu malam telah memicu respons cepat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Kejadian ini berdampak signifikan terhadap lalu lintas di area tersebut.
Miftachul Munir, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) di Kementerian PUPR, menyampaikan bahwa upaya darurat sedang dilaksanakan untuk memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan oleh longsoran tanah, dengan target agar jalan dapat kembali beroperasi segera.
Munir belum dapat memberikan detail spesifik mengenai langkah-langkah perbaikan yang sedang dilakukan, mengingat tim Kementerian PUPR bersama dengan stakeholder terkait masih melakukan pembahasan dan penanganan di lokasi kejadian.
Penanganan permanen jalan tol yang terkena longsor dijadwalkan akan dilakukan setelah periode libur Lebaran tahun 2024, menurut keterangan Munir.
Longsor yang terjadi di KM 64 mengakibatkan kerusakan pada bahu jalan dan Lajur 1, dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi. Saat ini, upaya sterilisasi dan pengamanan telah dilakukan oleh pengelola tol di lokasi tersebut.
Akibat insiden ini, kendaraan dari Ciawi menuju Parungkuda diarahkan untuk keluar melalui Gerbang Tol Cigombong, sementara akses dari Parungkuda menuju Ciawi ditutup. Seksi 2 jalan tol saat ini sepenuhnya tertutup sebagai langkah pengamanan.
Jalan Tol Bocimi, yang baru saja diresmikan kurang dari setahun yang lalu oleh Presiden Joko Widodo, adalah proyek yang dibangun dan dioperasikan oleh PT Waskita Toll Road melalui anak perusahaannya PT Trans Jabar Tol. Jalan ini memiliki panjang total 54 km dan telah beroperasi sebagian sejak Desember 2018.
Dua seksi lain dari jalan tol Bocimi sedang dalam tahap pembebasan lahan. PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) baru-baru ini mengumumkan penambahan modal di PT Trans Jabar Tol melalui akuisisi saham PT Waskita Toll Road, dengan harapan untuk mempercepat pembangunan dan menyelesaikan tol Bocimi pada tahun 2026.
Longsor di Jalan Tol Bocimi telah mengakibatkan kerusakan serius dan mengganggu arus lalu lintas. Kementerian PUPR, melalui BPJT, sedang mengambil langkah-langkah darurat untuk memperbaiki kerusakan dan merencanakan perbaikan permanen pasca-libur Lebaran 2024. Pengelolaan dan rencana investasi yang telah ditetapkan menunjukkan komitmen terhadap kelanjutan proyek dan peningkatan infrastruktur jalan tol di masa depan.