KILKENNYBOOKCENTRE.COM – Tanaman pea, atau yang dikenal dengan nama latin Pisum sativum, adalah salah satu jenis sayuran berpolong yang telah lama menjadi bagian dari diet manusia. Kaya akan nutrisi dan mudah ditanam, tanaman pea merupakan pilihan yang tepat untuk mereka yang ingin memulai berkebun sayuran atau ingin menambah variasi tanaman di kebun mereka. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang tanaman pea, mulai dari karakteristiknya, manfaat gizi, hingga cara budidayanya.
Karakteristik Tanaman Pea (Pisum sativum)
Pea adalah tanaman berbiji polong yang termasuk dalam keluarga Fabaceae. Tanaman ini memiliki ciri khas batang yang merambat dan memerlukan dukungan struktur seperti tiang atau jaring untuk tumbuh optimal. Daunnya yang berwarna hijau tua berbentuk bulat telur dan bunga-bunganya yang indah, biasanya berwarna putih atau merah muda, menambah keindahan di kebun.
Manfaat Gizi Pea
Pea merupakan sumber yang baik dari berbagai nutrisi. Ini mengandung protein, serat, vitamin A, vitamin C, vitamin K, thiamine (vitamin B1), folat, dan mineral seperti mangan, fosfor, dan zat besi. Rendah lemak dan dapat menjadi sumber protein nabati yang baik, terutama bagi para vegetarian.
Cara Budidaya Tanaman Pea
Untuk menanam pea, ada beberapa langkah yang perlu diikuti:
- Pemilihan Bibit: Pilih bibit pea yang berkualitas dan sesuai dengan iklim setempat. Bibit yang baik adalah kunci utama untuk pertumbuhan tanaman yang baik.
- Waktu Penanaman: Pea paling baik ditanam pada musim semi atau awal musim gugur, ketika suhu masih sejuk. Tanaman ini tidak menyukai panas terik.
- Persiapan Lahan: Tanah harus dikeringkan dengan baik dan kaya akan bahan organik. PH tanah yang ideal adalah antara 6.0 hingga 7.5.
- Penanaman: Tanam biji pea sekitar 2,5 cm dalam tanah dan berikan jarak antar biji sekitar 5-8 cm. Jarak baris harus sekitar 45-70 cm untuk memudahkan perawatan.
- Pemeliharaan: Berikan dukungan untuk pertumbuhan batang merambat, seperti tiang atau jaring. Pastikan tanaman mendapat cukup air, terutama pada saat bunga mulai berkembang dan saat polong mulai terbentuk.
- Pemupukan: Pea tidak memerlukan banyak pupuk karena mereka dapat memperbaiki nitrogen dari udara. Namun, tambahan kompos atau pupuk organik dapat membantu pertumbuhan.
- Pengendalian Hama dan Penyakit: Hama seperti kutu daun dan penyakit seperti layu fusarium dapat menyerang tanaman pea. Pemantauan rutin dan pengendalian organik atau mekanis dapat membantu mencegah serangan hama dan penyakit.
- Panen: Pea siap dipanen setelah 60-70 hari dari penanaman. Panen dilakukan ketika polong sudah penuh tapi sebelum mengeras.
Kesimpulan
Tanaman pea tidak hanya memberikan manfaat gizi yang tinggi tetapi juga menambah keindahan di kebun dengan bunga-bunganya yang menawan. Budidaya pea juga tidak terlalu sulit, sehingga cocok untuk pemula dalam berkebun. Dengan perawatan yang baik dan kondisi tumbuh yang sesuai, tanaman pea dapat memberikan hasil panen yang memuaskan dan bergizi bagi keluarga.