kilkennybookcentre.com – Menteri Pertanian (mentan) Andi Amran Sulaiman menjelaskan tiga penyebab menurunnya produksi beras Tanah Air. Yang pertama adalah peristiwa El Nino yang menyebabkan kekeringan parah yang berlangsung hingga Juni mendatang. Kedua, akses terhadap pupuk hanya mewakili 50 persen kebutuhan.
“Karena harga pupuk kayan mentah kelas dunia naik dua kali lipat, ukurannya turun hingga 50 persen,” ujarnya saat seruan menjaga pasokan pangan di pasar jelang Idul Fitri di Jakarta, Senin (1/4). Alasan ketiga, lanjutnya, adalah proses dan kemampuan penggunaan pupuk bersubsidi.
Amran mengatakan 20 persen petani, khususnya di Papua dan Kalimantan, tidak bisa menggunakan pupuk bersubsidi. Untuk mengatasi penurunan produksi, Amran mengatakan solusi yang cepat dilakukan timnya adalah dengan mengalihkan air dari sungai ke sawah. Kementerian Pertanian juga menginvestasikan Rp5,8 miliar untuk membeli pompa. Ia mengatakan irigasi merupakan solusi cepat dibandingkan sawah yang baru bisa dipanen dua atau tiga tahun kemudian.
“Kalau dipompa seminggu kemudian, makanannya bisa diproduksi,” katanya. Sementara itu, Direktur Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar mengumumkan produksi beras nasional akan mencapai puncaknya pada April mendatang. Puncak tahun ini molor dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang biasanya terjadi pada bulan Maret. Oleh karena itu, diperkirakan kelebihan beras akan terjadi pada bulan Maret, April, dan Mei, ”ujarnya.